Jumat, 06 Februari 2015

SYSTEM PENDINGIN MOBIL (RADIATOR)


Salah satu bagian mobil yang sangat vital adalah radiator. Keberadaan dan kenormalan fungsi radiator sangat berpengaruh terhadap mobil.  Bila oli berkurang 1/3 bagian, mobil masih bisa jalan dengan normal. Namun bila air radiator berkurang 1/3 nya, bisa dipastikan mobil akan overheat dan mogok.  Bahkan akibatnya akan merembet ke rusaknya parts yang lainnya.
Seringkali para Flocker kebingungan karena air radiator berkurang. Padahal tidak ditemukan kebocoran. Atau sering overheating, padahal air cukup. Sudah bolak balik ke tukang servis radiator, tetapi masih bermasalah dengan temperatur.
Berikut ini trik dan tip untuk menambah pengetahuan Flocker terhadap radiator.

 Secara umum radiator terdiri dari bagian :
  1. Badan radiator yang berupa kisi-kisi pipa air.
  2. Tanki cadangan air (reservoir tank).
  3. Selang-selang.
  4. Kipas pendingin (fan radiator).
 Bila keempat bagian ini sudah dalam keadaan sehat, namun masih ada masalah dengan temperatur, maka marilah kita lihat bagian per bagian dengan lebih mendalam. Salah satunya adalah TUTUP RADIATOR dan selang pada Reservoir Tank.

TUTUP RADIATOR.
Bagian yang seringkali luput dari pemeriksaan adalah tutup radiator. Tutup radiator tidak hanya berfungsi untuk menutup lubang pengisian pada radiator agar air tidak tumpah. Namun tutup radiator juga berfungsi untuk mengatur tekanan dan jumlah volume air dalam radiator. 
Di dalam sistem pendinginan mesin kendaraan, ketika temperatur naik, secara otomatis suhu air pendingin ikut naik dan tekanan di dalam sistem ikut naik pula. Ini sesuai dengan sifat air, yang akan memuai (bertambah volumenya) bila suhu naik. 
Agar naiknya suhu dan tekanan ini tidak menyebabkan radiator meledak, maka terdapat mekanisme di tutup radiator, yang bekerja secara otomatis.
Berikut adalah mekanisme atau cara kerja tutup radiator untuk mempertahankan tekanan yang terdapat pada sistem pendinginan mesin mobil.
Ada 2 sistem pada tutup radiator, yaitu :
1. Relief Valve (Pressure valve/Katup tekanan)
Bekerja (membuka) saat mendapat tekanan tinggi. Bekerjanya valve relief ini pada tekanan sesuai yang tertera di tutup.  Saat suhu air naik, volume menjadi besar, maka tekanan akan naik. Pada tekanan tertentu (seperti tertera di tutup), relief valve akan membuka. Air mengalir ke tanki reservoir untuk mencegah agar radiator tidak meledak. Maka tekanan pada radiator akan terjaga pada angka tertentu. Dimana pada kondisi ini, radiator tidak kekurangan air dan tidak kelebihan tekanan.
Tutup radiator dengan tanda angka pressure valve.
2. Vacuum valve (katup vakum)
Vacuum valve, sesuai dengan namanya bekerja atas dasar adanya tekanan vacuum. Saat sebagian air mengalir tanki reservoir, saat itu juga ada proses pendinginan yang dilakukan oleh kipas (fan radiator). Bila suhu air mnurun, maka volume air dalam radiator menyusut.  Relief valve yang berfungsi mengalirkan air ke reservoir menutup.  Sehingga timbul ruangan kosong (vacuum) dalam radiator. Karena tekanan vacuum ini, maka  vacuum valve akan membuka, dan tarikan tekanan vacuum ini menyedot air dari reservoir tank. 
Proses penyedotan air dari reservoir tank ini juga terjadi saat kita mematikan mesin mobil. Air dalam radiator suhunya turun, sehingga volumenya menyusut. Akhirnya timbul vaccum, dan membuat vaccum valve terbuka. Air dalam reservoir tank tersedot kembali ke radiator.
Gambaran posisi katup vakum.

Oleh karena itu, pada kondisi normal, air radiator tidak akan berkurang. Bahkan dalam jangka waktu berbulan-bulan, air radiator tidak akan berkurang. Atau berkurang sedikit sekali.
Tutup radiator sebaiknya tidak terlalu sering dibuka tutup. Karena akan mempercepat kerusakan sistem valvenya. Untuk mengecek air radiator, cukup dengan melihat kondisi air di tanki reservoir.  Selama air masih pada rentang batas, kita tidak usah membuka tutup radiator.  Selama tidak terjadi overheating, membuka radiator lebih merugikan dibanding untungnya.

 
SELANG & TANKI RESERVOIR
Kadangkala kita meremehkan keberadaan tank reservoir air radiator. Padahal tanki ini sangat besar fungsinya. Yaitu menampung air yang dialirkan dari radiator saat mesin panas, untuk kemudian dikembalikan lagi saat mesin dingin. Salah satu cara mendeteksi adanya masalah pada sistem pendinginan (radiator) adalah dengan melihat tanki reservoir. Bila kondisi panas, maka air pada tanki akan naik. Pada kondisi dingin, air pada tanki akan turun. Bila ketinggian air tidak berubah saat mesin panas dan dingin, maka dapat dipastikan sistem pada radiator tidak bagus. Bisa karena tutupnya yang tidak berfungsi. Atau ada kebocoran yang tidak terlihat.
 
Agar bisa berfungsi dengan baik, maka harus :
  1. Ujung selang dari radiator harus selalu tercelup dalam air. 
  2. Tutup tanki reservoir harus rapat dan kedap air. 
  3. Selang pembuangan tidak boleh tersumbat.
 

Itulah sekelumit ilmu dari sistem kerja tutup radiator  dan tanki reservoir. Semoga membawa manfaat.