Senin, 04 Desember 2017

KOPDAR XIV : CRUISE TO GRESIK


Setelah melalui perjalanan panjang dan berliku, akhirnya Kopdar XIV berlangsung. Bertempat di Wisata Malindo Swimmingpool, yang berlokasi di Dukun, Lowayu, Gresik bagian Barat.

Sedianya, Kopdar akan dilaksanakan di Pantai Watu Ulo, Jember. Dulur Tapal Kuda Jember's yang akan bertindak sebagai tuan rumah. Sebenarnya persiapan sudah matang. Namun kondisi alam tidak memungkinkan. Situasi Gunung Agung (Bali) yang sedang hamil dan menunggu meletus, menjadi pertimbangan untuk menunda Kopdar di Jember.
Dan akhirnya FLOG (Gresik) dengan sigap bertindak sebagai penyelamat, sehingga Kopdar XIV bisa terlaksana. Dengan persiapan yang sangat singkat, Kopdar bisa berjalan dengan lancar.

Sejak pagi, dulur-dulur mulai berdatangan di Malindo. Koordinasi yang rapi dengan pihak pengelola, memudahkan peserta Kopdar untuk mendapatkan slot parkir yang nyaman dan rapi.

Peserta yang datang langsung disambut panitia. Didaftar, kemudian mendapat stiker dan tiket masuk lokasi Kolam renang. Hidangan berupa makanan khas Gresik, yaitu nasi krawu dan jajanan pudak disuguhkan. Selain itu makanan kecil, buah  dan minuman juga disuguhkan. Nampak sekali panitia bekerja keras untuk memberikan yang terbaik bagi para peserta. Peserta Kopdar XIV sesuai data dari panitia dan pengelola mencapai 195 unit. Sebuah rekor baru.

Masuk lokasi kolam renang, peserta kopdar disuguhi dengan hiburan Electone Plus, dengan MC Kondang FJC, Mbah Darmo. Dengan tampilan artis-artis yang cantik dan musik yang rancak, mampu menghangatkan suasana. Para anggota keluarga bisa menikmati kolam renang sampai puas. Para bapak-bapak langsung berinteraksi dengan yang lainnya.

Kopdar menjadi istimewa, karena pada saat itu bersamaan dengan Kopdar dulur komunitas mobil Timor, TIMOR ER. Kedua anggota komunitas membaur menjadi satu. Bernyanyi bersama. Bergoyang joged bersama. Akrab, intim, tidak ada batas.

Dan Kopdar menjadi semakin istimewa dengan kehadiran tamu jauh dari FOLTIS, Solo. Jauh-jauh dari Solo, berangkat sehari sebelumnya. Datang untuk menjalin tali silaturahmi. Terima kasih dulur Foltis. Kami akan balas kunjungan Anda. Jangan kaget dengan FJC yang apa adanya.

Tidak ada acara khusus dalam kopdar kali ini. Sekedar beranjangsana, berinteraksi. Namun semua meninggalkan kesan yang mendalam di hati para hadirin. Sekitar jam 13.00 WIB, peserta kopdar berangsur-angsur meninggalkan lokasi kopdar. Sebagian lagi masih menikmati hidangan musik yang masih berlangsung.

Selamat tinggal Gresik. Sampai jumpa di Kopdar XV di Jember.

Foto-foto.
Barangsiapa kopdar tidak merasakan ceker pedes, maka hidup anda tidak lengkap.

 


























Selasa, 05 September 2017

SWITCH (SELENOID) KARBU


Suatu hari dalam suatu perjalanan, penulis merasakan gangguan pada FL tercinta. Kalau gas dilepas, mesin langsung mati. Distarter lagi bisa hidup. Tapi begitu gas dilepas, langsung mati lagi.
Berbekal ilmu kira2 hasil wejangan Suhu Aditya Permana Putra, penulis meminggirkan FL tercinta. Lalu dengan yakin melakukan pengecekan.
  • saluran filter bensin, selang
  • saluran selang-selang vacum ac, vacum delco
  • kondisi fuelpump / pompa bensin /membran
  • cek karburator tidak banjir
Hasil pengecekan OK semua. Penulis yang seorang amatir sempat bingung. Hingga kemudian melihat ada seutas kabel di bagian belakang karburator. Kabel tersebut hampir putus. Tinggal “othal athil”. Kira-kira hanya seutas dua utas kawat kabel saja yang gandeng.
Langsung saja ambil tindakan. Kabel tersebut diputus, kemudian dilakukan penyambungan ulang. Dan setelah itu distarter. Jreng. Mesinpun nyala normal. Langsam. Tidak mati saat gas dilepas.
Lantas kabel apakah yang putus tadi? Usut punya usut, kabel tersebut terhubung dengan perangkat yang disebut dengan Switch Karbu atau lazim juga disebut Selenoid Karbu, Switch Langsam atau istilah lainnya. Untuk lebih mudahnya, selanjutnya penulis menamakan Selenoid Karbu.
SELENOID KARBU
Selenoid karbu adalah salat perangkat yang bertugas mengatur aliran bahan bakar di karburator. Perangkat ini berisi sebuah per/spiral dan sebuah kawat berbentuk seperti jarum.

ILUSTRASI BUKA TUTUP SELENOID
Selenoid Karbu bekerja berdasarkan magnet elektrik. Terhubung dengan sebuah kabel tunggal. Tersambung dengan kutub positif. Di jalur aslinya, sumber kutub positif ikut dengan kontak ON dan dilindiungi dengan sebuah sekring. Kebanyakan, seperti juga punya penulis, kabel terhubung dengan kutub positif koil.
Saat kontak ON, listrik mengalir ke selenoid, menimbulkan magnet elektrik, sehingga jarum tertarik. Jalur bahan bakar terbuka, sehingga bahan bakar bisa mengalir saat gas dilepas. Saat kontak OFF, aliran listrik terputus. Magnet elektrik hilang. Jarum akan kembali ke posisi awal akibat daya pegas dari per. Jalur bahan bakar tertutup.
GANGGUAN SELENOID
Bila selenoid rusak, maka bisa menimbulkan akibat sebagai berikut :
  1. Mesin tidak bisa langsam. Kalau gas dilepas, mesin langsung mati. Ini terjadi karena posisi jarum menutup jalur bahan bakar secara terus menerus. Sehingga bahan bakar hanya bisa mengalir bila gas diinjak saja.
  2. Gejala dieseling, yaitu saat kontak di OFF kan, mesin masih menyala beberapa saat, baru kemudian mati. Ini terjadi bila selenoid rusak pada posisi jarum membuka terus. Sehingga saat mesin di OFF kan, masih ada aliran bahan bakar ke ruang bakar.
Itulah sekilas mengenai Seleboid Karburator. Semoga membawa manfaat.

Sabtu, 05 Agustus 2017

SWITCH FAN RADIATOR (MODIFIKASI)



Lama tidak ngeblog, kali ini admin menularkan pengalaman dari seorang anggota FJC. Ilmu ini mungkin usang bagi sebagian orang. Namun bisa juga ilmu baru bagi yang lainnya. Ilmu ini pernah dishare di FB.
Selamat menikmati ilmu baru dari om Husein Muqoffi, anggota FJC dari Lamongan. 
Semoga bermanfaat.

Karena mandat dari salah satu sesepuh FJC, nubie numpang share pengalaman. Siapa tau ada manfaatnya.
Ide ini saya adopsi dari salah satu sedulur SFCI (Suzuki Forsa).
Jadi, karena muangkeel bin dongkol beberapa kali switch fan radiator bolak-balik porek (rata-2 umurnya 3 bulan), akhirnya menjelang akhir tahun 2016, yang bersangkutan saya pensiunkan & jabatannya saya gantikan dengan thermoswitch digital, sebut saja namanya "bunga". 

Kelebihannya : 
1. Lebih murah 
2. Lebih akurat 
3. Bisa diatur sesuka hati pada suhu berapa mulai nyala dan mati dan berapa lama.


Tapi sebagaimana kata pepatah "tiada gading yang tak retak", "bunga" juga memiliki kekurangan.

Kekurangan : 
Seandainya "bunga" tiba2 meninggal, kipas g akan muter. Beda dengan waktu pake switch bawaannya yang kalo trouble, kipas langsung nyala.  Hal ini dikarenakan cara kerja bunga seperti switch fan type NO. Dimana dia hanya tersambung saat suhu memenuhi atau dalam range yang telah disetting.

Karena itu, saya pasang 1 "bunga" lagi di dalam kabin, yang saya fungsikan sebagai alarm, sehingga kalau seandainya suhu melebihi batas, alarm akan bunyi.
Penampilan BUNGA di dashboard, berfungsi sebagai alarm bila suhu melebihi standart.

 
Untuk penggerak kipas, saya gunakan thermostat jenis W1209 (karena terlanjur punya 3 buah. Harga lebih murah, sekitar 35rb. Malah ada yang jual 25rb di toped), untuk yang dalam kabin saya pilih jenis W1209WK (karena lebih rapi, tampilan lebih yahud, fitur lebih lengkap & gak makan tempat. Sedikit agak mahal,sktr 70rb).
 
Sebagai gambaran: Wkt pake switch biasa, kipas bekerja di sekitaran suhu 94-98° C (berdasarkan percobaan kecil-kecilan). Kalo pake "bunga", bisa diatur di suhu berapa saja. Misal,"bunga" skrg sy setting kerja di suhu 85° C, muter selama 1°.Jadi, nanti kipas akan otomatis muter di suhu 85° C, dan otomatis mati di suhu 84° C.
 
Gambar si BUNGA dan skema penyambungan kaki-kakinya.
Untuk instalasi singkat ala saya:
"Bunga" memiliki 4 PIN: yaitu K0, K1, +12V, GND.
K0 = sambungkan ke kabel kipas (utk kabel kipas yg satunya sambungkan ke body. COBA DULU! Angin kipas hrs ke dalam /arah ke mesin).
K1 & +12V= sambungkan ke arus (+) koil.JANGAN LUPA KASIH SEKRING.
GND = sambungkan ke ground/body.
Sedangkan untuk termokopel/sensornya, saya tempelkan di selang radiator di dekat mesin (selisih antara suhu di luar selang dengan air yg ada di radiator kira-kira 17-19°C.
 
Setelah semua kabel disambung,langsung aja disetting (Karena arus + ikut koil,maka kontak harus posisi ON agar bunga bisa hidup).
Posisi penempatan sensor panas di ujung selang radiator yang dekat dengan mesin.

  1. Utk menentukan kapan kipas mulai bekerja, tekan tombol SET, sampai tampil angka berkedip2. Terus tahan tombol "+" sampai dengan angka yang diinginkan (perhitungkan juga selisihnya). Misal kita ingin set kipas mulai muter di suhu 80°, berarti berhenti sampai angka 62 (anggap saja selisih 18°).
  2. Pastikan "bunga" digunakan untuk pendingin. Tahan tombol SET kira-kira 4 detik, setelah tampil "P0", tekan SET sekali lagi. pastikan yg tampil "C". Jika yg tampil "H", ubah jd "C" dengan menekan "–" atau "+".
  3.  Untuk menentukan berapa lama kipas berputar, Setelah setting sebagai pendingin selesai, tekan SET smpai tampil "P0", lalu tekan tombol "+", setelah tampil "P1", tekan SET. Tekan + untuk menambah atau – utk mengurangi. Misal pingin muter selama 1°, maka atur di angka 1.0.
  4. Amankan "bunga" dari jamahan air jahil & pingitlah di tempat yang aman. punya saya, saya bungkus pake botol bekas bedak bayi.
  5. SELESAI. Kipas akan berputar ketika suhu 80° dan mati di suhu 79. Muter lagi di suhu 80, dan seterusnya.

Si BUNGA diamankan dari jangkauan air dengan botol bedak.


Itulah ilmu baru dari om Husein. Sebagai tambahan, ada baiknya tiap saluran yang digunakan arus mengalir, dipasankan rellay. Hal ini untuk membuat si bunga bisa lebih awet, karena hanya digunakan sebagai trigger saja.