Sabtu, 05 Agustus 2017

SWITCH FAN RADIATOR (MODIFIKASI)



Lama tidak ngeblog, kali ini admin menularkan pengalaman dari seorang anggota FJC. Ilmu ini mungkin usang bagi sebagian orang. Namun bisa juga ilmu baru bagi yang lainnya. Ilmu ini pernah dishare di FB.
Selamat menikmati ilmu baru dari om Husein Muqoffi, anggota FJC dari Lamongan. 
Semoga bermanfaat.

Karena mandat dari salah satu sesepuh FJC, nubie numpang share pengalaman. Siapa tau ada manfaatnya.
Ide ini saya adopsi dari salah satu sedulur SFCI (Suzuki Forsa).
Jadi, karena muangkeel bin dongkol beberapa kali switch fan radiator bolak-balik porek (rata-2 umurnya 3 bulan), akhirnya menjelang akhir tahun 2016, yang bersangkutan saya pensiunkan & jabatannya saya gantikan dengan thermoswitch digital, sebut saja namanya "bunga". 

Kelebihannya : 
1. Lebih murah 
2. Lebih akurat 
3. Bisa diatur sesuka hati pada suhu berapa mulai nyala dan mati dan berapa lama.


Tapi sebagaimana kata pepatah "tiada gading yang tak retak", "bunga" juga memiliki kekurangan.

Kekurangan : 
Seandainya "bunga" tiba2 meninggal, kipas g akan muter. Beda dengan waktu pake switch bawaannya yang kalo trouble, kipas langsung nyala.  Hal ini dikarenakan cara kerja bunga seperti switch fan type NO. Dimana dia hanya tersambung saat suhu memenuhi atau dalam range yang telah disetting.

Karena itu, saya pasang 1 "bunga" lagi di dalam kabin, yang saya fungsikan sebagai alarm, sehingga kalau seandainya suhu melebihi batas, alarm akan bunyi.
Penampilan BUNGA di dashboard, berfungsi sebagai alarm bila suhu melebihi standart.

 
Untuk penggerak kipas, saya gunakan thermostat jenis W1209 (karena terlanjur punya 3 buah. Harga lebih murah, sekitar 35rb. Malah ada yang jual 25rb di toped), untuk yang dalam kabin saya pilih jenis W1209WK (karena lebih rapi, tampilan lebih yahud, fitur lebih lengkap & gak makan tempat. Sedikit agak mahal,sktr 70rb).
 
Sebagai gambaran: Wkt pake switch biasa, kipas bekerja di sekitaran suhu 94-98° C (berdasarkan percobaan kecil-kecilan). Kalo pake "bunga", bisa diatur di suhu berapa saja. Misal,"bunga" skrg sy setting kerja di suhu 85° C, muter selama 1°.Jadi, nanti kipas akan otomatis muter di suhu 85° C, dan otomatis mati di suhu 84° C.
 
Gambar si BUNGA dan skema penyambungan kaki-kakinya.
Untuk instalasi singkat ala saya:
"Bunga" memiliki 4 PIN: yaitu K0, K1, +12V, GND.
K0 = sambungkan ke kabel kipas (utk kabel kipas yg satunya sambungkan ke body. COBA DULU! Angin kipas hrs ke dalam /arah ke mesin).
K1 & +12V= sambungkan ke arus (+) koil.JANGAN LUPA KASIH SEKRING.
GND = sambungkan ke ground/body.
Sedangkan untuk termokopel/sensornya, saya tempelkan di selang radiator di dekat mesin (selisih antara suhu di luar selang dengan air yg ada di radiator kira-kira 17-19°C.
 
Setelah semua kabel disambung,langsung aja disetting (Karena arus + ikut koil,maka kontak harus posisi ON agar bunga bisa hidup).
Posisi penempatan sensor panas di ujung selang radiator yang dekat dengan mesin.

  1. Utk menentukan kapan kipas mulai bekerja, tekan tombol SET, sampai tampil angka berkedip2. Terus tahan tombol "+" sampai dengan angka yang diinginkan (perhitungkan juga selisihnya). Misal kita ingin set kipas mulai muter di suhu 80°, berarti berhenti sampai angka 62 (anggap saja selisih 18°).
  2. Pastikan "bunga" digunakan untuk pendingin. Tahan tombol SET kira-kira 4 detik, setelah tampil "P0", tekan SET sekali lagi. pastikan yg tampil "C". Jika yg tampil "H", ubah jd "C" dengan menekan "–" atau "+".
  3.  Untuk menentukan berapa lama kipas berputar, Setelah setting sebagai pendingin selesai, tekan SET smpai tampil "P0", lalu tekan tombol "+", setelah tampil "P1", tekan SET. Tekan + untuk menambah atau – utk mengurangi. Misal pingin muter selama 1°, maka atur di angka 1.0.
  4. Amankan "bunga" dari jamahan air jahil & pingitlah di tempat yang aman. punya saya, saya bungkus pake botol bekas bedak bayi.
  5. SELESAI. Kipas akan berputar ketika suhu 80° dan mati di suhu 79. Muter lagi di suhu 80, dan seterusnya.

Si BUNGA diamankan dari jangkauan air dengan botol bedak.


Itulah ilmu baru dari om Husein. Sebagai tambahan, ada baiknya tiap saluran yang digunakan arus mengalir, dipasankan rellay. Hal ini untuk membuat si bunga bisa lebih awet, karena hanya digunakan sebagai trigger saja.