Selasa, 05 September 2017

SWITCH (SELENOID) KARBU


Suatu hari dalam suatu perjalanan, penulis merasakan gangguan pada FL tercinta. Kalau gas dilepas, mesin langsung mati. Distarter lagi bisa hidup. Tapi begitu gas dilepas, langsung mati lagi.
Berbekal ilmu kira2 hasil wejangan Suhu Aditya Permana Putra, penulis meminggirkan FL tercinta. Lalu dengan yakin melakukan pengecekan.
  • saluran filter bensin, selang
  • saluran selang-selang vacum ac, vacum delco
  • kondisi fuelpump / pompa bensin /membran
  • cek karburator tidak banjir
Hasil pengecekan OK semua. Penulis yang seorang amatir sempat bingung. Hingga kemudian melihat ada seutas kabel di bagian belakang karburator. Kabel tersebut hampir putus. Tinggal “othal athil”. Kira-kira hanya seutas dua utas kawat kabel saja yang gandeng.
Langsung saja ambil tindakan. Kabel tersebut diputus, kemudian dilakukan penyambungan ulang. Dan setelah itu distarter. Jreng. Mesinpun nyala normal. Langsam. Tidak mati saat gas dilepas.
Lantas kabel apakah yang putus tadi? Usut punya usut, kabel tersebut terhubung dengan perangkat yang disebut dengan Switch Karbu atau lazim juga disebut Selenoid Karbu, Switch Langsam atau istilah lainnya. Untuk lebih mudahnya, selanjutnya penulis menamakan Selenoid Karbu.
SELENOID KARBU
Selenoid karbu adalah salat perangkat yang bertugas mengatur aliran bahan bakar di karburator. Perangkat ini berisi sebuah per/spiral dan sebuah kawat berbentuk seperti jarum.

ILUSTRASI BUKA TUTUP SELENOID
Selenoid Karbu bekerja berdasarkan magnet elektrik. Terhubung dengan sebuah kabel tunggal. Tersambung dengan kutub positif. Di jalur aslinya, sumber kutub positif ikut dengan kontak ON dan dilindiungi dengan sebuah sekring. Kebanyakan, seperti juga punya penulis, kabel terhubung dengan kutub positif koil.
Saat kontak ON, listrik mengalir ke selenoid, menimbulkan magnet elektrik, sehingga jarum tertarik. Jalur bahan bakar terbuka, sehingga bahan bakar bisa mengalir saat gas dilepas. Saat kontak OFF, aliran listrik terputus. Magnet elektrik hilang. Jarum akan kembali ke posisi awal akibat daya pegas dari per. Jalur bahan bakar tertutup.
GANGGUAN SELENOID
Bila selenoid rusak, maka bisa menimbulkan akibat sebagai berikut :
  1. Mesin tidak bisa langsam. Kalau gas dilepas, mesin langsung mati. Ini terjadi karena posisi jarum menutup jalur bahan bakar secara terus menerus. Sehingga bahan bakar hanya bisa mengalir bila gas diinjak saja.
  2. Gejala dieseling, yaitu saat kontak di OFF kan, mesin masih menyala beberapa saat, baru kemudian mati. Ini terjadi bila selenoid rusak pada posisi jarum membuka terus. Sehingga saat mesin di OFF kan, masih ada aliran bahan bakar ke ruang bakar.
Itulah sekilas mengenai Seleboid Karburator. Semoga membawa manfaat.