Kamis, 28 Maret 2019

AQUAPLANING (= SELIP?)


Memasuki musim hujan. Jalanan basah dan bahkan kadang menggenang. Hal ini membuat kita harus lebih berhati-hati.
Beberapa waktu yang lalu kita melihat video di internet. Sebuah mobil Toyota Fortuner melaju kencang. Kemudian tiba-tiba berbelok, menghantam pagar pembatas. Kemudian terbalik.
Tidak berapa lama, sebuah New Ertiga melompat keluar pagar tol dan terbalik.
Kedua mobil tersebut mengalami kejadian itu pada kondisi yang sama. Yaitu saat jalanan basah akibat guyuran hujan. Kita menyebut kejadian tersebut sebagai "selip".
Kenapa terjadi "selip"? Karena jalanan basah.



AQUAPLANING
Dulu waktu masih kecil. Sering mainan di sawah. Saat air menggenang menutup sawah. Kita sering melempar batu pipih, atau potongan genteng. Dan batu atau potongan genteng itu akan meluncur di atas air sebelum kemudian tenggelam. Semakin cepat kita melempar, semakin jauh dia meluncur di atas air.
Kenapa batu bisa meluncur di atas air?
Menurut teori Fisika, hal ini terjadi karena adanya tegangan di permukaan air lebih besar dari tekanan batu ke arah bawah. Tekanan ke arah bawah batu kecil karena adanya dorongan ke arah horizontal yang besar. Gejala ini disebut dengan Aquaplaning atau Hydroplaning.

ARTI
Aqua/Hydro = air
Planing = (melayang seperti) pesawat terbang.
Aquaplaning merupakan kondisi dimana benda melayang di atas air dan tidak menyentuh dasar/tanah.
Dalam kasus mobil selip, ban melayang di atas permukaan air dan tidak menyentuh permukaan jalan. Akibatnya mobil tidak bisa dikendalikan. Stir tidak berfungsi. Ban yang membelok tidak ada gunanya karena mobil melayang di atas air.
Posisi ban saat normal dan hydroplaning
Pembalap Formula 1, Michael Schumaker mengatakan, "Saat mobil mengalami Aquaplaning, maka tidak ada lagi yang bisa dilakukan kecuali menunggu takdir". 

Apa penyebab Aquaplaning?

  1. Penyebab utama adalah kita memacu kendaraan terlalu cepat. Sehingga daya dorong horizontal memperkecil bobot mobil sehingga lebih kecil dibanding tegangan permukaan air. 
  2. Bobot kendaraan ringan. Semakin ringan kendaraan, semakin besar resikonya.
  3. Kondisi ban yang sudah aus. Kembangan yang sudah hilang dari permukaan ban, membuat ban tidak bisa memecah genangan air. 
  4. Design ban yang tidak sesuai.  Ini biasa di arena balap, dimana ban basah dan ban kering dibedakan. 
  5. Genangan air yang dalam. Semakin dalam genangan air, semakin besar resiko.
Bagaimana mengatasi agar tidak terjadi Aquaplaning?
  1. Kecepatan adalah kunci utama. Semakin rendah kecepatan kita, semakin rendah pula resiko mengalaminya.
  2. Kontrol tekanan ban. Pastikan tekanan ban sesuai dengan standart yang disarankan. 
  3. Kontrol keausan ban kita. Bila dirasa kembangan sudah menipis, segera ganti dengan yang masih baru.
  4. Ikuti jalur mobil di depan kita. Bekas jalur ban di depan kita, memperkecil genangan air di jalan. 
Itulah sedikit pengetahuan mengenai gejalan selip mobil saat hujan atau jalanan basah. Semoga bermanfaat. 
 


1 komentar:

  1. ayo segera bergabung dengan kami hanya dengan minimal deposit 20.000
    dapatkan bonus rollingan dana refferal ditunggu apa lagi
    segera bergabung dengan kami di i*o*n*n*q*q

    BalasHapus